With all her imperfections, she's trying to be perfect for me

Tuhan memang selalu baik. Padahal hambanya tidak henti-hentinya melakukan dosa. Dikirimkannya aku seseorang yang mampu menghapus tangis dan kesedihanku yang menahun. Ia buang trauma dan ketakutanku. Ia membuatku bangkit lagi. Menyatukan kembali kepingan-kepingan kepercayaan diriku yang pernah hancur. Yang meyakinkan aku kembali bahwa aku layak untuk dicintai dengan demikian tulus. Ia membuatku merasa demikian berharga. 

Ia yang selalu melihat diriku sempurna dengan segala yang ada padaku.

Ia yang selalu melihat segala kelebihanku dengan segenap kekurangan yang kupunya.

Ia yang membuatku kembali merasakan jatuh cinta dan menangis bahagia lagi karena cinta.

Ia yang tidak pernah marah ketika aku marah. Ia hanya diam dan mendengar kemarahanku, tanpa pernah balik marah, tanpa pernah dibahasnya lagi, hingga kemudian aku yang meminta maaf dan ia hanya dengan tulusnya berkata tidak apa-apa.  

Ia yang selalu memberikan pelukan yang hangat untuk tempatku bersandar dan menangis. 

Ia yang selalu mengusap lembut rambutku sembari tertidur di rengkuhannya.

Ia yang selalu melipat baju dan menyiapkan perlengkapan mandi setiap aku akan mandi.

Seketika, segala rasa kehilangan dan kesedihan yang menetap bertahun-tahun di kehidupanku itu lenyap entah ke mana. Berganti dengan rasa syukur karena aku telah berhasil melewatinya, dan bertemu dengan seseorang yang berkali-kali lipat lebih bisa memperlakukanku dengan baik. 

Terima kasih untuk terus berusaha menjadi sempurna untukku

Maafkan aku, yang kerap kali meninggikan nada suara ketika sesuatu tidak sesuai dengan kehendakku.

Maafkan aku, yang mudah sekali marah dan tersulut emosi. 

Maafkan aku, aku mencintai kamu. Aku akan berusaha memperlakukan kamu dengan lebih baik lagi. Tetaplah mencintaiku, dengan ketidaksempurnaan yang kamu punya, untuk mencintai ketidaksempurnaan yang kupunya. 



Comments

Popular posts from this blog

My 2023 So Far

the best job...ever