work life
Di hadapan para customer, se ketika aku dapat berubah menjadi sosok yang selalu ramah, penuh senyuman, dan bertutur kata selembut mungkin, seolah aku adalah orang yang paling sabar. Begitupula ketika mereka melontarkan kata-kata makian dengan angkuh, justru aku yang berkali-kali memohon maaf dengan sopan. Namun setelah itu, aku tak henti-hentinya menghela napas dan mengumpat dalam hati serta berpikir betapa di dunia ini terdapat beraneka ragam jenis manusia. Namun di balik itu, selalu ada perasaan menyenangkan ketika berhasil membantu orang lain. Terasa menyenangkan mendengar ucapan terima kasih dari pelanggan yang terdengar begitu tulus, dan entah dari mana, selalu ada energi lebih untuk mengembalikan ketulusan mereka dengan senyum yang lebih lebar dan tutur kata yang lebih lembut meski tubuh telah begitu letih. Kurang lebih sudah tiga bulan ini aku bekerja sebagai customer service, melayani orang lain dari siang hingga tengah malam. Lalu dari malam hingga pagi tiba. Di tenga...