A Journey to S.I.Kom

Dan satu persatu dari kita telah lulus. Kita pernah sama-sama berjuang mengerjakan tugas sejak dilanda panas matahari hingga subuh tiba. Kita pernah sama-sama tertidur di beranda kos, beralaskan ubin, beratapkan bintang-bintang, kelelahan didera tugas. Kita pernah sama-sama begadang semalaman dan saling mengingatkan supaya tidak jatuh tertidur. Kita pernah sama-sama membolos di mata kuliah yang tak menarik. Kita pernah sama-sama tertawa cekikikan saat kuliah tengah berlangsung. Kita pernah sama-sama berwajah pucat kala dosen memilih mahasiswa secara acak untuk melakukan presentasi. 

Ingatkah beberapa tahun yang lalu saat kita berandai-andai bagaimana rasanya menjadi sarjana? Saat kita berandai-andai bagaimana rasanya terbebas dari belenggu tugas? Ternyata waktu berjalan sekilat angin. Selamat teman, kalian telah resmi menjadi Sarjana Ilmu Komunikasi. Doakan kami, supaya cepat menyusul. Doakan kami, supaya cepat mengenakan setelan hitam putih dan dengan bangga tersenyum puas di depan gedung oranye kebanggaan Fisip. Bagaimana rasanya menjadi sarjana? Berkatalah pada gedung Fisip yang megah itu, “Kalian telah berhasil kutaklukan!”

Menyaksikan teman seperjuanganmu telah lulus di saat kalian tengah bergelut dengan teori-teori menimbulkan sensasi tersendiri. Menimbulkan sensasi menyalahkan diri sendiri. Betapa waktu terbuang sia-sia. Kalau saja selama ini sedikit memaksakan diri untuk mengerjakan skripsi, kalau saja selama ini tidak berleha-leha, kalau saja selama ini tidak terlalu manja, kalau saja, dan kalau saja.. Berulang kali perasaan itu datang dan berulang kali pula berhasil menyangkal dan memaafkan diri sendiri. Bapak, ibu, maafkan, masih merepotkan untuk membayar uang SPP di semester 9. Akan kupastikan uang SPP kali ini adalah yang terakhir. Dan aku tidak akan merepotkan lagi. Mungkin aku akan sedikit merepotkan untuk membayar acara wisuda dan menjahit setelan jas. Tapi setelah itu aku akan mencari pekerjaan secepatnya.

Selamat teman. Waktu berhembus serupa angin, begitu cepat, tak meninggalkan jejak. Ingatlah kita pernah merajut asa bersama, merajut persahabatan dengan tawa dan canda yang tak henti-hentinya, kita tidak pernah kehabisan hal bodoh untuk ditertawakan bersama. 10 tahun kemudian kita sama-sama akan terkejut mengingat saat-saat ini, terkejut betapa saat-saat ini telah berlalu begitu cepat.

Selamat menjalani kehidupan nyata yang menanti di luar sana.
Mario, (calon) S.I.Kom




Comments

Popular posts from this blog

Bulan Kesepuluh di Tahun 2024

With all her imperfections, she's trying to be perfect for me

Kamu Pasti Bisa, Mario!